Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki pada areal pertanaman. Tumbuhan liar biasanya tumbuh di pinggir jalan, di pekarangan rumah, di pinggir aliran sungai atau pun dihutan, ada yang menganggapnya sebagai rumput liar dan tumbuhan pengganggu atau juga disebut gulma. Namun apabila kita menggali lebih dalam tentang manfaat tumbuhan-tumbuhan tersebut, kita akan mendapatkan berbagai manfaatnya. Banyak tumbuhan liar yang bermanfaat terutama sebagai obat herbal atau obat tradisional.
1. Ageratum conyzoides
L. (Bandotan)
Bandotan (Ageratum
conyzoides L.) merupakan sejenis tanaman pengganggu yang banyak ditemukan
di pinggir jalan, hutan, ladang dan tanah terbuka. Tanaman ini berasal dari
Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Karibia, Florida, China Selatan
dan Australia. Bandotan lebih dikenal sebagai tumbuhan
penganggu (gulma) di kebun dan ladang. Meskipun begitu, tumbuhan
ini sebenarnya memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai pengobat luka.
Tumbuhan bandotan telah digunakan di Afrika sebagai tanaman obat untuk berbagai
macam penyakit. Daun bandotan biasa digunakan untuk pengobatan luka,
antiinflamasi, analgesik dan antipiretik). Kandungan
daun Bandotan yang dapat digunakan untuk pengobatan luka yaitu alkaloid.
Alkaloid merupakan golongan zat metabolit sekunder yang
terdapat dalam tumbuhan. Alkaloid dapat ditemukan
dibagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit batang. Alkaloid dapat membantu
dalam pengobatan luka karena aktivitas alkaloid meningkatan proliferasi seluler
pada lokasi luka yang disebabkan oleh sintesis kolagen yang mengalami
pengendapan. Alkaloid berperan proses penyembuhan luka dengan cara regenerasi
dermal dan epidermal dini, memiliki efek positif terhadap proliferasi seluler,
pembentukan jaringan granular dan epitelisasi.
2. Cakar Ayam (Selaginella
doederleinii)
Cakar Ayam (Selaginella
doederleinii) merupakan tumbuhan yang memiliki ciri batang tegak, tinggi
15-35 cm, serta akar keluar pada percabangan. Daun tumbuhan berukuran kecil,
bentuk jorong dan ujung meruncing. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai
ke percabangannya yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya. Tumbuhan ini juga mengandubg alkaloid seperti tumbuhan bandotan. Selain
itu, tumbuhan cakar ayam juga mengandung saponin dan phytosterol. Tumbuhan ini
berkhasiat untuk menghilangkan panas dan lembab, melancarkan aliran darah,
antitoksik, antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis) dan menghilangkan
bengkak. Selain itu tumbuhan cakar ayam juga berkhasiat untuk mengatasi batuk,
infeksi saluran nafas, radang paru, hepatitis, diare, keputihan, tulang patah,
pendarahan dan kanker.
3. Andong
Andong termasuk jenis tanaman yang banyak ditemukan di pinggir jalan, di kuburan, namun tidak jarang juga dijadikan sebagai tanaman hias dan dan dijadikan tanaman pagar. Selain sebagai tanaman hias, andong juga bisa digunakan sebagai obat tradisional yang memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai bahan obat (alami), berkhasiat untuk mengobati radang gusi, diare atau disentri, luka berdarah, wasir berdarah, pendarahan (haemostatik). Andong memiliki kandungan nutrsi dan senyawa bioaktif dalam tanaman andong mengandung senyawa bioaktif steroida, saponin, polisakarida, flavonoida dan polifenol.
Steroid merupakan salah satu senyawa aktif yang biasanya terdapat pada tanaman yang dapat berperan sebagai zat antibakteri. Saponin merupakan senyawa yang dapat menjadi antibakteri karena saponin akan menurunkan tegangan permukaan dinding sel bakteri dan merusak permeabilitas membran. Senyawa flavonoid merupakan senyawa fenol yang bersifat polar dan mempunyai sifat sebagai desinfektan yang dapat dengan mudah menembus lapisan peptidoglikan yang juga bersifat polar, sehingga flavonoid sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif.
4. Tumbuhan bakung
Tanaman bakung merupakan bagian dari
genus Lilium. Tanaman ini bisa menyesuaikan diri dengan habitat hutan,
seringkali pegunungan dan kadang-kadang habitat rerumputan, beberapa mampu
hidup di rawa. Pada umumnya tanaman ini lebih cocok tinggal di habitat dengan
tanah yang mengandung kadar asam seimbang. Bunga bakung yang besar memiliki
tiga daun bunga, acapkali wangi dan terdapat dalam berbagai warna dari putih,
kuning, jingga, merah, merah muda, ungu, warna tembaga, hingga hampir hitam,
dan terdapat pula corak berupa bintik-bintik. Tanaman bunga bakung mengandung
zat flavanoid, saponin, dan tanin, sedangkan pada umbi, akar, serta biji
tanaman bakung mengandung alkaloid likorin, krinin, dan asetilkorin
Bagian Tanaman bakung untuk pengobatan tradisional, yaitu
umbi, daun, dan akar. Bagian-bagian tanaman itu baik dalam keadaan segar atau
kering dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit antara lain untuk
bengkak di tangan dan di kaki, untuk luka borok, untuk pembengkakan kelenjar
limpa, untuk rematik sendi.
Tumbuhan sembukan merupakan tumbuhan
Asia tropis. Tumbuhan ini biasa tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar,
atau di tebing sungai mulai ketinggian 1 – 2.100 m di atas permukaan laut. Di
Indonesia tumbuhan sembukan dikenal dengan nama yang berbeda–beda di
masing–masing daerah seperti : Sumatera menyebutnya daun kentut, Sunda
dinamakan kahitutan, atau kasembukan oleh orang Jawa.
Tumbuhan sembukan merupakan salah satu tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai bahan obat tradisional. Tumbuhan ini berkhasiat untuk
mencegah masuk angin, mengobati saluran pencernaan seperti nyeri pada usus,
lambung, dan perut kembung, mengobati penyakit kulit (herpes), mata bengkak akibat
benturan, darah putih berkurang (leukopenia) akibat penyinaran (radiasi), dan
kencing tidak lancar.
Ekstrak etanol dari batang sembukan mengandung iridoid
glikosida, paederosida, asam paederosida, metilpaederosidate, dan saprosmo-sida. Iridoid glikosida memiliki fungsi beragam, yaitu sebagai
antihepatotoksik, hipoglikemik, antispasmodik, antiinflamasi, antitumor,
antivirus, antidiare,imunomodulator, dan aktivitas purgatif.
0 Comments