Merawat Tanaman

Bercocok tanam memang memerlukan pengetahuan dan kreativitas agar tanaman tidak gagal. Namun bercocok tanam tidak sesulit yang dibayangkan. Sekarang ini bercocok tanam juga tidak memerlukan lahan luas karena bisa juga dilakukan di pekarangan.

Banyak  keuntungan  yang bisa didapatkan dari bercocok tanam. Dari segi lingkungan, tempat tinggal  akan menjadi lebih asri, sejuk dan hijau. Tanaman hasil bercocok tanam sendiri juga lebih sehat karena  bisa membatasi penggunaan bahan kimia seperti  pestisida.

Berikut ini tips yang mungkin bisa diterapkan untuk merawat tanaman

1.       Penyiraman yang baik

Air berperan penting sebagai penyusun utama jaringan tanaman, pelarut dan medium bagi reaksi metabolisme sel, medium untuk transpor zat terlarut, medium yang memberikan turgor pada sel tanaman, bahan baku untuk fotosintesis, proses hidrolisis dan reaksi kimia lain serta evaporasi air untuk mendinginkan permukaan tanaman. Karena itu, ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan air sangat penting bagi tanaman. Pemenuhan kebutuhan air dapat dilakkan dengan penyiraman.

Penyiraman di saat yang tepat dan dengan menggunakan metode yang tepat akan menjaga tanaman tetap sehat. Menyiram tanaman pada pagi hari ketika matahari terbit namun belum terlalu tinggi merupakan waktu yang sesuai agar air dapat menyerap ke dalam tanah dengan baik sebelum matahari terlalu panas. Apabila tanaman disiram pada siang hari, air yang panas terkena sinar matahari justru akan membakar tanaman.

 

2.       Menempatkan Tanaman di Posisi yang Mendapatkan Sinar Matahari

Tanaman membutuhkan sinar matahari untuk memproduksi makanannya. Sinar matahari digunakan untuk mengubah karbon dioksida dan air dari udara dan tanah menjadi gula. Proses tersebut dikenal dengan proses fotosintesis.

Setiap tanaman memiliki kebutuhan sinar matahari yang berbeda-beda. Beberapa jenis tanaman membutuhkan sinar matahari selama 6 jam, sementara beberapa jenis lainnya membutuhkan sinar matahari selama 8 jam. Karena itu, meetakkan tanaman pada posisi yang tepat sangat penting agar tanaman mendapat sinar matahari yang cukup.

 

3.       Mengantisipasi Hama dan Penyakit Tanaman

Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya. Sementara penyakit merupakan gangguan yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan jamur. Hama maupun penyakit dapat menganggu pertumbuhan tanaman, bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman.

Hama dan penyakit pada tanaman merupakan salah satu kendala yang sangat mengganggu dalam usaha pertanian. Serangannya pada tanaman dapat datang secara mendadak dan dapat bersifat eksplosif (meluas) sehingga dalam waktu yang relatif singkat seringkali dapat mematikan seluruh tanaman dan dapat menimbulkan gagal panen (puso).

 Mengantisisipasi serangan hama atau penyakit dapat dilakukan dengan cara:

a.       Bagian tanaman yang sakit dikeluarkan agar tidak terkontaminasi dengan tanaman lain

b.      Memastikan kebersihan air agar tidak mencemari tanaman.

c.       Memastikan biji atau benih yang akan ditanam tidak membawa hama atau penyakit.

d.      Menjaga kualitas tanah dan memberikan nutrisi yang tepat

 

4.       Memantau Kelembaban



Beberapa tanaman memerlukan kelembaban yang tinggi. Tanaman hias daun seperti Schefflera, Kroton, dan lain sebagainya berasal dari daerah semi tropis bersuhu rata-rata 27 derajat celcius dengan kelembapan 50% - 70%.dapat tumbuh baik tanpa memerlukan perlakuan khusus. Namun menjaga kelembaban pada musim kemarau perlu diperhatikan. Menjaga kelembaban tanaman pada musim kemarau dapat dilakukan dengan menyemprot menggunakan air. Selain itu, tanaman juga bisa diletakkan di tempat yang teduh agar penguapan tidak terlalu tinggi.

 

5.       Memangkas Tanaman



Pemangkasan dilakukan untuk membuang bagian tanaman yang tidak bermanfaat. Pemangkaasan dapat dilakukan apabila bagian tanaman terkena penyakit atau hama, sehingga kesehatan tanaman akan terjaga. Selain itu pemangkasan juga bsia dilakukan untuk menyeimbangkan bentuk tanaman serta merangsang pertumbuhan bunga dan buah.

 

6.       Menyediakan Pupuk


Pemupukan bertujuan mengganti unsur hara yang hilang dan menambah persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan produksi dan mutu tanaman. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah, menaikan bahan serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah, dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Sementara pemberian pupuk anorganik dapat merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khususnya cabang, batang, daun, dan berperan penting dalam pembentukan hijau daun.


Referensi

http://media.neliti.com 

http://kalteng.litbang.pertanian.go.id

http://cybex.pertanian.go.id

Post a Comment

0 Comments