KAJIAN MAHASISWA AGROTEKNOLOGI



KEMANAKAH LULUSAN PERTANIAN



Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai prospek kerja dalam lingkup pertanian. Hal ini dilatar belakangi oleh banyaknya mahasiswa pertanian yang masih bingung akan kemana ia setelah lulus dari fakultas pertanian. Sebenarnya kita tidak perlu kemana-mana tapi harus ada dimana-mana. Mau kemana ia setelah lulus tergantung dari niat dan keinginan masing – masing. Peluang kerja ada tiga yaitu swasta,wiraswasta dan PNS. Dalam lingkup pertanian banyak peluang bisnis , tergantung bagaimana setiap individu masing-masing mampu melihat dan memanfaatkan peluang tersebut dengan baik atau tidak.

Isi
Tema ini mengartikan bahwa adanya kebingungan oleh mahasiswa, yang dibingungkan sebenarnya bukan pekerjaan tapi cara menghasilkan uang ketika telah lulus dari fakultas pertanian. Dalam kebingungan harus selalu berdoa. Semuanya melalui proses, dalam proses pasti ada masalah. Pak Latief mengatakan “Ketika ada masalah jangan pesimis, karena setiap masalah memiliki manfaat dan jalan”.
Jangan iri menjadi orang sukses tapi belajarlah menjadi orang sukses. Belajar itu penting karena belajar merupakan dasar untuk menjadi orang sukses dan berhasil. Dalam belajar jangan hanya belajar mengenai ilmu yang berhubungan dengan pertanian namun belajar ilmu lain karena ilmu-ilmu tersebut dapat menunjang keberhasilan, sehingga semakin banyak belajar maka akan semakin banyak ilmu yang didapat. Belajar tidak pernah rugi, karena ilmu itu bermanfaat. Misalnya saat memulai usaha perlu ilmu sehingga tidak mudah ditipu oleh orang lain. Ketika ada peluang kerja jangan pernah menolak karena itu merupakan kesempatan.
Peluang kerja ada tiga yaitu swasta, wiraswasta dan PNS. Swasta , gajinya tinggi namun dengan gaji yang tinggi pasti ada target dan tuntutan. Jika tidak kuat fisik maka lebih baik jangan, karena banyak manajerial yang setres karena banyak tuntutan. Wiraswasta, paling menjanjikan namun harus berhati-hati jangan sampai tertipu. PNS, menjadi PNS tidak mudah bahkan peluangnya kecil harus melewati berbagai tes. “Pada awal menjadi PNS gaji saya sedikit tapi sekarang ini gaji PNS lumayan” kata Pak Latief. Setiap peluang kerja terdapat kekurangan dan kelebihan, semua tergantung individu masing-masing.
Pak Latief merupakan seorang alumni UPN yang saat ini bekerja menjadi PNS di BBKP (Balai Besar Karantina Pertanian) Surabaya. Sebelum menjadi PNS beliau pernah kerja namun tertipu, namun beliau tidak pesimis. Untuk bekerja di BBKP lebih diutamakan lulusan HPT karena BBKP bertugas untuk mencegah adanya OPTK, organisme pengganggu hama penyakit. “Saya sudah menunggu lulusan UPN untuk bekerja disini namun masih belum ada” kata Pak Latief.
Pak Pamrih merupakan seorang dosen di UPN dan merupakan seorang wirausaha. Beliau berasal dari keluarga petani. Mulai SMA beliau sudah ada uang, beliau mengawali karirnya dengan usaha ternak ayam kemudian beralih menjadi usaha tebu kemudian menjadi karyawan di PT Wiringanom Probolinggo tapi mengundurkan diri kemudian memasok gaplek dan jagung namun berhenti karena komitmen tidak berjalan.
Didalam bisnis ada dua konsep, konsep yang pertama yaitu inbisnis artinya orang lain yang menjalankan usaha kita. Yang kedua yaitu onbisnis artinya kita sendiri yang menjalankan usaha. Sebenarnya lebih menguntungkan dengan konsep in bisnis karena orang yang berada diusaha tersebut sesuai bidang dan keahlian masing-masing. “Dalam pendanaan gunakan pihak ketiga yaitu bank , jangan menggunakan dana sendiri. Kebaikan dari bank yaitu dana yang ada tidak terbatas, dalam usaha perlu doa jika kita utang bank maka banyak yang mendoakan, setiap bulan kita memberi bank sehingga tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah” kata Pak Pamrih. 
Pak Pamrih mengatakan “saya berharap kalian menjadi pengusaha.” Kita tidak perlu kemana-mana tapi harus ada dimana-mana. Artinya kita tetap berada di Surabaya tapi usaha kita ada dimana-mana. Saat ini, semua barang pertanian sudah import misalnya beras sehingga banyak peluang bisnis. Peluang bisnis berasal dari permasalahan, semakin banyak masalah di Pertanian maka semakin banyak peluang bisnis. Jadi tidak perlu bingung seharusnya pertanian merupakan usaha paling mudah. Peluang bisnis ada dimana-mana tinggal bagaimana kita dapat melihat dan memanfaatkan peluang bisnis tersebut.

Pertanyaan

1.      Rendy, semester VI
Sepengalaman saya, untuk menjadi PNS harus ada link jika tidak maka akan ditolak, apakah bapak juga seperti itu?
Tanggapan : Pak Latief mengatakan beliau masuk PNS bukan karena link, mendaftar PNS melalui tes 2 kali. Tes pertama gagal dan yang kedua berhasil. Saat ini PNS suadah berih jadi jangan pesimis. Penilaian saat ini bukan dari instansi tapi oleh perguruan tinggi. Jika ada kemampuan dan nasib baik Insya Alah diterima.  

2.      Darmi, semester II
Lulusan pertanian banyak dari tahun ke tahun tapi saat S2 banyak yang memilih lintas minat dan kerjanya diluar pertanian padahal pertanian sendiri membutuhkan lulusan pertanian. Bagaimana cara agar lulusan pertanian bekerja di ruang lingkup pertanian ?
Tanggapan : “Saya sendiri termasuk orang yang S2 nya lintas minat. S1 agribisnis dan S2 akuntasi” Kata Pak Pamrih. Pertanian dibutuhkan tapi banyak yang menganggur. Dalam ekonomi ada inflasi yaitu penurunan nilai mata uang. Setiap tahun ada inflasi misalnya perumahan. Kita harus bisa memanfaatkan peluang sehingga tanpa kerja sudah dapat uang.

3.      Fatma, semester II
Banyak mahasiswa sekarang yang masih bermental “Apakah saya bisa menghidupi keluarga dengan menanam”. Bagaimana cara untuk menghilangkan mental tersebut ?
Tanggapan : Hidup dengan menanam bisa, tapi dihitung dulu berapa lahan yang ditanam. Harus bisa melihat nilai ekonomi, misalnya paprika saat ini bernilai tinggi, sehingga kita bisa menanam paprika agar mendapat keuntungan yang lebih banyak. saat ini setiap ada import, pengusaha harus menanam 5% dari import. Misalnya import bawang putih, jadi pengusaha harus menanam 5% dari import bawang putih. Pertanian jangan melulu pertanian tradisional, tapi bisa menggunakan pertanian modern misalnya hidroponik di perkotaan.

4.      Ria, semester IV
Saat ini berkembang industri 4.0 , bagaimana langkah mahasiswa untuk menghadapi industri 4.0 tersebut ?
Tanggapan : “yang namanya industri harus efisien, jadi mau tidak mau harus menggunakan mesin” kata Pak Latief. Untuk Agribisnis nantinya akan menjadi manajerial sehingga tidak merasakan dampak secara langsung .

5.      Juardi
Selama pengalaman bapak sekolah di pertanian, apakah saat perkuliahan dulu sesuai dengan yang dikerjakan sekarang? Dari beberapa mata kuliah, adakah yang digunakan saat di pekerjaan?”
Tanggapan :  Materi kuliah bermanfaat di pekerjaan sehingga tidak perlu khawatir. Ilmu itu bermanfaat namun terkadang tidak sama dengan praktek. Ilmu yang ada di kuliah masih kurang sehingga harus belajar lagi . “pengalaman saya, UPN memiliki kualitas yang bagus, namun saat diamati saat ini UPN ketinggalan teknologi, teknologi itu penting karena saat ini semua perusahaan sudah menggunakan teknologi” kata Pak Latief.

6.      Erik , semester II
Pengalaman saya saat ini masyarakat banyak yang menyepelehkan pertanian. Bagaimana mengubah mindset bahwa mahasiswa pertanian tidak hanya pergi kesawah dan mencangkul
Tanggapan : Untuk mengubah mindset masyarakat , maka kita harus menunjukkan bahwa pertanian bisa dengan memperlajari ilmu yang bermanfaat selain ilmu pertanian sehingga dapat mengangkat pendapat masyarakat.

7.      Farid
Kenapa setiap panen petani jadi korban ? saat ini banyak permasalahan impor barang misalnya masalah kebobolan impor 60.000 ton beras, kenapa hal itu bisa terjadi?
Tanggapan : Masalah impor 60.000 ton beras sebenarnya itu bukan kebobolan. Impor beras di Jawa timur bukan untuk Jawa Timur karena Jawa Timur merupakan lumbung dari padi jadi Jawa Timur hanya menjadi jalur masuknya impor beras yang nantinya akan di sebar ke daerah yang membutuhkan beras.

Post a Comment

0 Comments