#4 ACTION (Agrotechnology Education) - Aquaponik

Aquaponik

 

Aquaponik sendiri memiliki pengertian yaitu kombinasi hidroponik dengan budidaya hewan air atau aquakultur. Dengan teknologi budidaya aquaponik ini budidaya tanaman dan ikan dapat dilakukan sekaligus. Aquaponik sendiri dapat memanfaatkan lahan yang sempit untuk tetap berbudidaya. Aquaponik memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman dan selanjutnya dikembalikan lagi ke kolam ikan. Dengan penggabungan sistem hidroponik dan aquakultur limbah yang dibuang menjadi sangat minimal, sehingga sistem ini dapat dikatakan sistem ramah lingkungan. Inti dari system aquaponic ini adalah tersedianya air yang optimum untuk masing- masing komoditas dengan manfaat dari system resirkulasi. 

Sistem Aquaponik

Tanaman pada sistem ini mendapat sumber nutrisi dari limbah kotoran ikan, sedangkan ikan mendapatkan air untuk temak hidup dari dimurnikan oleh tanaman, tanaman disini sebagai filter yang nantinya akan mengurai zat racun menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan dan menyediakan suplai oksigen. Terdapat 2 sistem yang sering digunakan yakni Deep water culture dimana pada sistem ini air dipompa dari tangki lalu melewati sistem filtrasi dan nantinya air akan dipompa ke saluran panjang dengan rakit terapung yang berisi tanaman dan sistem Nutrient Film Technique dimana dalam sistem ini air dengan nutrisi yang banyak akan dipompa pada selokan kecil tertutup, air akan mengalir pada selokan berbentuk aliran ini lalu tanaman akan ditempatkan pada wadah kecil yang akarnya akan menyentuh air. 

Prinsip dasar dari budidaya ini adalah sisa pakan serta kotoran dari ikan yang memiliki potensi yang akan memperbutuk kualitas ais akan dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman air. Hal tersebut dilakukan melalui system resirkulasi air yang disalurkan ke media tanam secara mutualistis juga menyerang air tersebut, sehingga saar kembali ke kolam akan menjadi  bersih. Fungsi dari resirkulasi pada system akuaponik berkaitan dengan proses pencucian sambah- sampah dari sisa metabolisme ikan dan sisa – sisa dari pakan yang tidak tercerna. 

Sistem aquaponic tidak terlepas dari proses daur nitrogen dan nitrifikasi di media perairan budidaya. Nitrogen yang ada pada perairan berupa nitrogen organic dan nitrogen anorganik. Nitrogen anorganic seperti ammonia (NH3), ammonium (NH4 +), Nitrit (NO2), Nitrat (NO3) dan molekul Nitrogen (N2) dalam bentuk gas. Sedangkan nitrogen organik merupakan nitrogen yang berasal bahan berupa protein, asam amino serta urea. 

Manfaat Hidroponik

• Produk yang dihasilkan organik karena menggunakan pupuk dari kotoran ikan
• Dapat bersifat berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan
• Aquaponik sendiri dapat menjadi tempat pembelajaran yang populer bagi masyarakat ataupun siswa
• Dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan untuk sumber protein pada daerah yang lahannya terbatas

Keunggulan Teknologi Aquaponik

• Dapat dilakukan dimana saja terlebih pada perkotaan yang lahannya kurang 
• Dapat menghemat pupuk, karena tanaman memperoleh pupuk dari kotoran tanaman
• Dapat menghemat penggunaan air, karena air berputar dalam sistem ini.
• Dapat meningkatkan pendapatan sang petani karena dalam sekali panen menghasilkan 2 komoditas yang berbeda 

Kekurangan Teknologi Aquaponik

• Biaya pembuatan sistem yang lebih mahal

Karena banyaknya peralatan yang dibutuhkan untuk system ini dan alatnya tidak mudah untuk dibuat sendiri. 

• Tergantung dengan ketersediaan listrik

Bergantung kepada listrik karena sebagai penggerak alat pompa yang digunakan untuk mengalirkan air dari kolam ke media tanam.

• Membutuhkan skil khusus

Dalam pengoperasianya diperlukan keahlian yang khusus untuk mendapatkan hasil yang maksimal

• Membutuhkan perawatan extra

Memerlukan perawatan yang extra untuk mendapatkan hasil yang baik.

Komponen Aquaponik

Terdapat 7 komponen dasar aquaponik agar nantinya aquaponik dapat bekerja optimal  yaitu :

1. Tanaman dimana tanaman akan menjadi pemfiltrasi air untuk habitat ikan
2. Ikan yang kotorannya dapat mengandung nutrisi untuk tanaman dan menjadi pupuk alami
3. Bakteri atau siklus nitrogen yaitu zat amonia yang akan mengalami perubahan dari kotoran ikan menjadi zat nitrit yang nantinya dapat dimanfaatkan tanaman untuk nutrisi
4. Tangki aquaponik yang dapat diatur dalam vertikal ataupun horizontal
5. Pompa yang digunakan untuk mengirimka air dari tangi ikan ke sistem filtrasi 
6. Media tanam seperti batu kerikil, sekam, rockwool, dan hidrogel
7. Cahaya yang dapat menjadi faktor penting dalam proses fotosintesis tanaman.

Jenis Tanaman Yang Dibudidayakan Untuk Teknologi Aquaponik

• Untuk tanaman : selada, tomat, kangkung, sawi, cabe, dan bayam 
• Untuk ikan : lele, nila, ikan mas, patin, dan gurameh

Permasalahan Yang Dapat Diatasi Dengan Aquaponik

• Jika terjadinya ”kompetisi” yang terjadi di area luasan budidaya serta penggunaan sumberdaya air.
• Jika terdapatnya penurunan debit air dan penurunan kualitas lingkungan akibat aktivitas dari rumah tangga, industri maupun pertanian yang menyebabkan penurunan daya dukung lingkungan budidaya perikanan air tawar.
• Jika belum optimalnya pemanfaatan air kolam yang digunakan untuk memproduksi biota perairan lainnya yang memiliki nilai ekonomi.
• Jika belum dilaksanakannya beberapa terknologi yang mampu mengoptimalkan peran perairan kolam budidaya ikan untuk meningkatkan kapasitas dari produksi kolam.
• Jika terdapatnya kecenderungan turunnya kapasitas perekonomian masyarakat dalam pembudidaya ikan.

Sumber gambar :

https://www.99.co/blog/indonesia/aquaponik/ 

https://bisnisukm.com/budidaya-aquaponik-ide-bisnis-rumahan-two-in-one.html 

Sumber :

Manik, C. D., Effendy, A. A., Rahayu, R. S., Noviyanti, I., & Farida, S. I. (2020). Penyuluhan Aquaponik Dalam Masa Pandemi COVID-19 Di RT. 003, RW. 006 Desa Kabasiran. Jurnal ABDIMAS Tri Dharma Manajemen, 1(3), 103-110.

Rahmanto, Y., Rifaini, A., Samsugi, S., & Riskiono, S. D. (2020). Sistem Monitoring pH Air Pada Aquaponik Menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO. Jurnal Teknologi Dan Sistem Tertanam, 1(1), 23-28.